Sambungan dari bagian 03
Kemudian ia menciumi dan menjilati pahaku. Dan kakiku diangkatnya ke atas sandaran tangan kursi rotan sehingga vaginaku terpampang menganga di depan mukanya. Ia masih duduk di depan dingklik tadi. Dan... dan... astaga... Pak Zainul dengan cekatan menciumi tepian bibir vaginaku. Aku sudah tak perduli apa-apa lagi hanya melenguh-lenguh keenakan. Ia menurunkan celana
No comments :
Post a Comment